Kamis, 20 Februari 2014





ALTERNATIF PEMANFAATAN UMBI KETELA POHON SEBAGAI CAMPURAN DAUR ULANG KERTAS BEKAS




Disusun oleh:
KELOMPOK 2

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1 PARE TAHUN 2013/2014
Jln. Pahlawan Kusuma Bangsa No 4 PARE-KEDIRI
No. Telp: (0354)391123 PARE-KEDIRI





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kertas bekas atau kertas yang sudah tidak dipakai banyak yang dibiarkan begitu saja. Padahal, Bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas yaitu pohon semakin sedikit jumlahnya di dunia karena pembalakan liar dan kebakaran hutan. Sedangkan, kebutuhan manusia akan kertas semakin tinggi.

Kertas bekas, banyak yang hanya digunakan sebagai bungkus makanan, atau hal-hal yang lain. Maka dari itu, kami tertarik untuk meneliti dan memanfaatkan kertas-kertas bekas ini.

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah. Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non produktif yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi kertas dengan hasil yang berbeda .  disini tanaman hasil pertanian yang kami gunakan adalah ketela pohon yang kami ambil umbinya.

Ketela pohon (Mannihot esculenta) berasal dari Brazil, Amerika Selatan, menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol. Di Indonesia, Ketela pohon mudah sekali ditemukan. Karena dahulu umbi ketela pohon pernah menjadi makanan pokok di Indonesia. Bahkan, sekarang masyarakat Indonesia masih ada yang menjadikan ubi ketela pohon menjadi makanan pokoknya.

Umbi ketela pohon mengandung air sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Dikarenakan umbi ketela pohon mengandung pati sekitar 25-35% kami memanfaatkannya untuk membantu perekatan dalam pendaur ulangan kertas.
Oleh karena itu, kami mengambil judul “Alternatif Pemanfaatan Umbi Ketela Pohon Sebagai Campuran Daur Ulang Kertas Bekas” untuk kami teliti.


1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami gunakan sebagai pedoman dalam  penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah umbi ketela pohon dapat dimanfaatkan sebagai campuran daur  ulang kertas bekas ?
2.      Bagaimana proses pembuatan kertas bekas dengan umbi ketela sebagai perekat?
3.      Faktor apakah yang menyebabkan umbi ketela pohon dapat dimanfaatkan untuk merekatkan bubur kertas?
4.      Apakah manfaat yang kita dapatkan dengan memanfaatkan umbi ketela pohon sebagai alternatif ?
5.      Apakah kandungan yang ada pada umbi ketela pohon sehingga dapat digunakan sebagai alternatif  daur ulang kertas?

1.3 Tujuan Penelitian:
1)       Mengurangi limbah kertas
2)      Memanfaatkan limbah kertas
3)      Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan umbi ketela pohon sebagai perekat
4)      Untuk memanfaatkan perekat alami pada proses pembuatan kertas
5)      Untuk mengetahui kandungan yang ada pada umbi ketela pohon
6)      Untuk mengetahui manfaat umbi ketela pohon dalam pendauran ulang kertas
1.3  Manfaat penelitian :
1)      Dapat mengetahui manfaat umbi ketela pohon dalam pendauran ulang kertas
2)      Dapat mengetahui langkah-langkah penggunaan umbi ketela pohon sebagai perekat
3)      Dapat mengetahui kandungan yang ada pada umbi ketela pohon
4)      Dapat mengetahui manfaat perekat alami pada proses pembuatan kertas
5)      Dapat mengurangi limbah kertas
6)      Dapat mengetahui pemanfaatan limbah kertas

1.4 Hipotesa :
1.      Hipotesis alternatif (Ha) / Hipotesis positif:
o   Kertas bekas yang telah dijadikan bubur dapat direkatkan dengan menggunakan umbi ketela pohon
o   Pati yang terkandung di dalam umbi ketela pohon dapat merekatkan bubur kertas koran
2.      Hipotesis nol (Ho) / Hipotesis negatif:
o   Umbi tidak dapat digunakan untuk merekatkan bubur kertas
o   Sinar matahari tidak dapat digunakan untuk mengeringkan campuran umbi ketela pohon dan bubur kertas          


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan.Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon)
Pati banyak di gunakan baik dalam industri pangan maupun non pangan dan memiliki peranan Penting dalam kedua industri tersebut. Pati ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar dalam tumbuh-tumbuhan, terutama pada bagian-bagian yang keras, seperti dalam akar, batang, buah, atau biji. Pati merupakan golongan karbohidrat berbentuk polisakarida (Durrant, 1959).
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. (http://id.wikipedia.org/wiki/Amilum)
 

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Waktu dan tempat penelitian    
1)      Waktu penelitian:
Penelitian ini kami laksanakan pada tanggal  16-22 September 2013

2)      Tempat penelitian:
Penelitian kami laksanakan di rumah Rumah Nova Jl. Abdul Gani Rt. 43 Rw. 41 , Ds. Kepung , Kec. Kepung

3.2  Variabel-variabel
Variabel Bebas    :
·         Durasi penjemuran campuran bubur kertas dan umbi ketela yang sudah dihaluskan
`Variabel Terikat            :
·         Pencampuran umbi ketela pohon dengan bubur kertas
·         Jumlah air yang digunakan untuk membuat bubur kertas
·         Jumlah ketela yang digunakan
·         Jumlah Koran yang digunakan
3.3 Alat dan Bahan:
a)      Alat:
o   Blender     = 1 buah
o   Nampan    = 2 buah
o   Baskom    = 2 buah

b)     Bahan:
o   Umbi ketela pohon = ½ kg
o   Kertas bekas            = ½ kg
o   Air dingin                = 1 ½ liter

3.4  Prosedur/ Cara Kerja Penelitian :

1)      Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan
2)      Mengupas umbi ketela pohon
3)      Menghaluskan umbi ketela pohon menggunakan blender dan menuangkannya ke dalam baskom
4)      Kemudian, menyobek-nyobek kertas sampai ukuran kertas berubah menjadi kecil-kecil
5)       Setelah itu, menghaluskan kertas bekas sampai terlihat menyerupai bubur dengan cara meremas-remas  dengan menggunakan air dingin di dalam baskom
6)      Mencampur umbi ketela pohon yang sudah dihaluskan dengan bubur kertas pada baskom
7)      Selanjutnya, meratakan campuran umbi dan bubur ke dalam nampan dengan ketebalan kurang lebih 0.5 cm
8)      Menjemur campuran ketela pohon dan bubur kertas yang sudah diratakan di bawah sinar matahari sampai menjadi kering
                                                                 

 BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Tabel Hasil Penjemuran Campuran Umbi Ketela Pohon dan Bubur Kertas
Hari ke
Kadar air yang masih terkandung
Hasil
1
100%
Basah
2
75%
Setengah basah
3
50%
Agak kering
4
25%
Kering
5
5%
Kering sempurna

Keterangan : Penjemuran dengan menggunakan sinar matahari yang stabil
4.2 Pembahasan Penelitian
             Dari hasil eksperimen , dapat di ambil kesimpulan bahwa kertas bekas yang sudah tidak digunakan bisa dijadikan kertas baru dengan pemanfaatan umbi ketela pohon sebagai perekat. Dalam eksperimen itu, proses pembuatan kertas daur ulang dengan umbi ketela sebagai perekat juga dipengaruhi oleh sinar matahari yang berguna untuk menjemur campuran bubur kertas dan umbi ketela pohon yang sudah dihaluskan. Sinar matahari tergolong dalam energi yang alami dan murah. Namun, dalam proses penjemuran ini panas sinar matahari harus stabil, dalam arti cuaca tidak berubah secara tiba tiba, maka penjemuran akan berjalan dengan baik dan hasil kertas juga baik. Waktu penjemuran pun juga akan lebih singkat. Penjemuran dilakukan satu hari penuh. Di malam hari juga dilakukan penjemuran. Meskipun sinar matahari sudah tidak ada. Dengan cara membiarkan campuran bubur kertas dan umbi ketel pohon yang sudah dihaluskan tetap berada di tempat penjemuran pada waktu saat ada sinar matahari. Agar campuran bubur kertas dan ketela pohon yang sudah dihaluskan mempunyai tekstur yang padat. Oleh karena itu, hasil dari penjemuran ini, didapatkan campuran bubur kertas dan ketela pohon berubah menjadi padat, tidak lengket, kering serta berbentuk seperti kertas karton.


BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN       
Sampah merupakan hal kecil yang sering dilupakan , namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal ini dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal yang ada di benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang, kartas daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Bahan untuk membuat kertas daur ulang berupa sampah Koran dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non produktif. Untuk membuat kertas daur ulang tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal. Koran juga dapat didaur ulang menjadi barang hiasan seperti patung-patung, pernak-pernik, miniatur becak, sepeda, gerobak, dll. Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran kita untuk membuang koran begitu saja. Sebab, kertas Koran yang sudah dibentuk menjadi bubur kertas dan dengan jumlah tertentu dapat dimanfaatkan untuk hiasan seperti patung-patung, pernak-pernik, miniature becak,dll. Disini kami memanfaatkannya sebagai kertas yang dapat dipakai lagi.






DAFTAR PUSTAKA
http://radhitya90.blogspot.com/2012/09/contoh-karya-ilmiah-biologi-tentang.html