ALTERNATIF PEMANFAATAN UMBI KETELA
POHON SEBAGAI CAMPURAN DAUR ULANG KERTAS BEKAS
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
PEMERINTAH
KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1
PARE TAHUN 2013/2014
Jln. Pahlawan Kusuma Bangsa No 4
PARE-KEDIRI
No. Telp: (0354)391123
PARE-KEDIRI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kertas bekas atau kertas yang sudah
tidak dipakai banyak yang dibiarkan begitu saja. Padahal, Bahan yang digunakan
untuk pembuatan kertas yaitu pohon semakin sedikit jumlahnya di dunia karena
pembalakan liar dan kebakaran hutan. Sedangkan, kebutuhan manusia akan kertas
semakin tinggi.
Kertas bekas, banyak yang hanya
digunakan sebagai bungkus makanan, atau hal-hal yang lain.
Maka dari itu, kami tertarik untuk meneliti dan memanfaatkan kertas-kertas
bekas ini.
Daur
ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika
dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu
strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga
adalam proses hierarki 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Namun
kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal
ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material
baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah. Di
dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis
yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil pertanian atau tanaman-tanaman non
produktif yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi kertas dengan hasil yang
berbeda . disini tanaman hasil pertanian
yang kami gunakan adalah ketela pohon yang kami ambil umbinya.
Ketela pohon (Mannihot esculenta)
berasal dari Brazil, Amerika Selatan, menyebar ke Asia pada awal abad ke-17
dibawa oleh pedagang Spanyol. Di Indonesia, Ketela pohon mudah sekali
ditemukan. Karena dahulu umbi ketela pohon pernah menjadi makanan
pokok di Indonesia. Bahkan, sekarang masyarakat Indonesia masih ada yang
menjadikan ubi ketela pohon menjadi makanan pokoknya.
Umbi ketela pohon mengandung air
sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat.
Dikarenakan umbi ketela pohon mengandung pati sekitar 25-35% kami
memanfaatkannya untuk membantu perekatan dalam pendaur ulangan kertas.
Oleh karena itu, kami mengambil
judul “Alternatif
Pemanfaatan Umbi Ketela Pohon Sebagai Campuran Daur Ulang Kertas Bekas” untuk
kami teliti.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang
kami gunakan sebagai pedoman dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah
umbi ketela pohon dapat dimanfaatkan sebagai campuran daur ulang kertas bekas ?
2. Bagaimana
proses pembuatan kertas bekas dengan umbi ketela sebagai perekat?
3. Faktor
apakah yang menyebabkan umbi ketela pohon dapat dimanfaatkan untuk merekatkan
bubur kertas?
4. Apakah
manfaat yang kita dapatkan dengan memanfaatkan umbi ketela pohon sebagai
alternatif ?
5. Apakah
kandungan yang ada pada umbi ketela pohon sehingga dapat digunakan sebagai
alternatif daur ulang kertas?
1.3
Tujuan Penelitian:
1)
Mengurangi
limbah kertas
2)
Memanfaatkan limbah kertas
3)
Untuk mengetahui langkah-langkah
penggunaan umbi ketela pohon sebagai perekat
4)
Untuk memanfaatkan perekat alami pada
proses pembuatan kertas
5)
Untuk mengetahui kandungan yang ada pada
umbi ketela pohon
6)
Untuk mengetahui manfaat umbi ketela
pohon dalam pendauran ulang kertas
1.3 Manfaat penelitian :
1)
Dapat mengetahui manfaat umbi ketela
pohon dalam pendauran ulang kertas
2)
Dapat mengetahui langkah-langkah
penggunaan umbi ketela pohon sebagai perekat
3)
Dapat mengetahui kandungan yang ada pada
umbi ketela pohon
4)
Dapat mengetahui manfaat perekat alami
pada proses pembuatan kertas
5)
Dapat mengurangi limbah kertas
6)
Dapat mengetahui pemanfaatan limbah
kertas
1.4
Hipotesa :
1. Hipotesis
alternatif (Ha) / Hipotesis positif:
o
Kertas bekas yang telah dijadikan bubur
dapat direkatkan dengan menggunakan umbi ketela pohon
o
Pati yang terkandung di dalam umbi
ketela pohon dapat merekatkan bubur kertas koran
2. Hipotesis
nol (Ho) / Hipotesis negatif:
o
Umbi tidak dapat digunakan untuk
merekatkan bubur kertas
o
Sinar matahari tidak dapat digunakan
untuk mengeringkan campuran umbi ketela pohon dan bubur kertas
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
Ketela pohon,
ubi kayu, atau singkong (Manihot utilissima) adalah perdu
tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae.
Umbinya
dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya
sebagai sayuran.Manihot
esculenta pertama kali dikenal di Amerika
Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah
di Brasil
dan Paraguay.
Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan
bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada
banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan.Produksi
singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika
Latin dan Kepulauan
Karibia.Singkong ditanam secara komersial di wilayah
Indonesia (waktu itu Hindia
Belanda) pada sekitar tahun 1810[1],
setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis
pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon)
Pati banyak di gunakan baik
dalam industri pangan maupun non pangan dan memiliki peranan Penting dalam
kedua industri tersebut. Pati ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar dalam
tumbuh-tumbuhan, terutama pada bagian-bagian yang keras, seperti dalam akar,
batang, buah, atau biji. Pati merupakan golongan karbohidrat berbentuk
polisakarida (Durrant, 1959).
Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber
energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam
karbohidrat, amilosa
dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. (http://id.wikipedia.org/wiki/Amilum)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat penelitian
1)
Waktu penelitian:
Penelitian ini kami laksanakan pada tanggal 16-22 September 2013
2)
Tempat penelitian:
Penelitian
kami laksanakan di rumah Rumah Nova Jl. Abdul Gani Rt. 43 Rw. 41 , Ds. Kepung ,
Kec. Kepung
3.2 Variabel-variabel
Variabel Bebas :
·
Durasi penjemuran campuran bubur kertas
dan umbi ketela yang sudah dihaluskan
`Variabel Terikat :
·
Pencampuran umbi ketela pohon dengan
bubur kertas
·
Jumlah air yang digunakan untuk membuat
bubur kertas
·
Jumlah ketela yang digunakan
·
Jumlah Koran yang digunakan
3.3 Alat dan Bahan:
a)
Alat:
o
Blender
= 1 buah
o
Nampan
= 2 buah
o
Baskom
= 2 buah
b)
Bahan:
o
Umbi ketela pohon = ½ kg
o
Kertas bekas = ½ kg
o
Air dingin = 1 ½ liter
3.4 Prosedur/ Cara Kerja Penelitian :
1) Menyiapkan
alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan
2) Mengupas
umbi ketela pohon
3) Menghaluskan
umbi ketela pohon menggunakan blender dan menuangkannya ke dalam baskom
4) Kemudian,
menyobek-nyobek kertas sampai ukuran kertas berubah menjadi kecil-kecil
5) Setelah itu, menghaluskan kertas bekas sampai
terlihat menyerupai bubur dengan cara meremas-remas dengan menggunakan air dingin di dalam baskom
6) Mencampur
umbi ketela pohon yang sudah dihaluskan dengan bubur kertas pada baskom
7) Selanjutnya,
meratakan campuran umbi dan bubur ke dalam nampan dengan ketebalan kurang lebih
0.5 cm
8) Menjemur
campuran ketela pohon dan bubur kertas yang sudah diratakan di bawah sinar
matahari sampai menjadi kering
BAB
IV
HASIL PENELITIAN
4.1
Tabel Hasil Penjemuran Campuran Umbi Ketela Pohon dan Bubur Kertas
Hari
ke
|
Kadar
air yang masih terkandung
|
Hasil
|
1
|
100%
|
Basah
|
2
|
75%
|
Setengah
basah
|
3
|
50%
|
Agak
kering
|
4
|
25%
|
Kering
|
5
|
5%
|
Kering
sempurna
|
Keterangan : Penjemuran dengan menggunakan sinar
matahari yang stabil
4.2
Pembahasan Penelitian
Dari hasil eksperimen
, dapat di ambil kesimpulan bahwa kertas bekas yang sudah tidak digunakan bisa
dijadikan kertas baru dengan pemanfaatan umbi ketela pohon sebagai perekat. Dalam
eksperimen itu, proses pembuatan kertas daur ulang dengan umbi ketela sebagai
perekat juga dipengaruhi oleh sinar matahari yang berguna untuk menjemur
campuran bubur kertas dan umbi ketela pohon yang sudah dihaluskan. Sinar
matahari tergolong dalam energi yang alami dan murah. Namun, dalam proses
penjemuran ini panas sinar matahari harus stabil, dalam arti cuaca tidak
berubah secara tiba tiba, maka penjemuran akan berjalan dengan baik dan hasil
kertas juga baik. Waktu penjemuran pun juga akan lebih singkat. Penjemuran
dilakukan satu hari penuh. Di malam hari juga dilakukan penjemuran. Meskipun
sinar matahari sudah tidak ada. Dengan cara membiarkan campuran bubur kertas
dan umbi ketel pohon yang sudah dihaluskan tetap berada di tempat penjemuran
pada waktu saat ada sinar matahari. Agar campuran bubur kertas dan ketela pohon
yang sudah dihaluskan mempunyai tekstur yang padat. Oleh karena itu, hasil dari
penjemuran ini, didapatkan campuran bubur kertas dan ketela pohon berubah
menjadi padat, tidak lengket, kering serta berbentuk seperti kertas karton.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sampah merupakan hal kecil yang
sering dilupakan , namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak
ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan
masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal ini dikarenakan plastik dan
kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling
banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal
yang ada di benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan
seperti itu tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi
barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang,
kartas daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Bahan untuk membuat
kertas daur ulang berupa sampah Koran dan tanaman hasil
pertanian atau tanaman-tanaman non produktif. Untuk membuat kertas daur ulang tidak membutuhkan proses
yang rumit dan bahan yang mahal. Koran juga dapat didaur
ulang menjadi barang hiasan seperti patung-patung, pernak-pernik, miniatur
becak, sepeda, gerobak, dll. Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran kita
untuk membuang koran begitu saja. Sebab, kertas Koran yang sudah dibentuk
menjadi bubur kertas dan dengan jumlah tertentu dapat dimanfaatkan untuk hiasan
seperti patung-patung, pernak-pernik, miniature becak,dll. Disini kami
memanfaatkannya sebagai kertas yang dapat dipakai lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://radhitya90.blogspot.com/2012/09/contoh-karya-ilmiah-biologi-tentang.html